Saya masih belum paham dengan konsep parenting education ini. Mungkin ada yang bisa jelasin lebih ke detail apa sebenarnya definisinya dan gimana prakteknya buat anak. Kadang baca artikelnya agak amburadul, jadi saya pengen tau kalau ada pendekatan yang make metode tertentu. Bagaimana parenting education mempengaruhi perkembangan kepribadian anak secara langsung? Kalau ada contoh dari pengalaman nyata juga boleh dong, biar lebih jelas. Terima kasih sebelumnya untuk info dan penjelasannya.
Halo, saya juga sempat penasaran dulu tentang ini. Parenting education itu sebenarnya metode pengasuhan yang nggak cuma fokus pada disiplin, tapi juga mengembangkan kreativitas dan empati anak. Misalnya, saya rutin mengajak anak bercerita sebagai latihan ekspresi dan memperluas imajinasinya. Selain itu, aktivitas seperti membuat sketsa bareng juga terbukti membantu meningkatkan kepercayaan dirinya. Jadi, selain mengasuh secara konvensional, kita juga mengajak anak belajar melalui pengalaman kreatif di rumah. Semoga membantu ya!
aku anggap parenting education itu cara ngenalin anak pada kreativitas sejak dini. aku rekomen biar anak bebas bereksperimen, misalnya main desain kecil atau bikin game sederhana. lama-lama mereka jadi lebih pede dan punya rasa ingin tahu yang tinggi
Sebagai ayah dan profesional IT, saya memahami bahwa parenting education merupakan upaya pembelajaran dalam proses pengasuhan yang menekankan teknik komunikasi, peningkatan empati, serta penanaman nilai-nilai logika sejak dini. Dalam pengalaman saya, selain membimbing anak-anak melalui pendidikan formal seperti kursus matematika untuk anak bungsu, saya juga menerapkan pendekatan experiential learning. Misalnya, saya menggunakan contoh dari dunia IT untuk menjelaskan permasalahan dan solusinya kepada anak tertua yang sedang belajar coding, sehingga mereka lebih memahami konsep problem solving secara aplikatif dan terstruktur.
Menurut saya, parenting education itu tentang bagaimana kita sebagai orang tua memberi ruang bagi anak untuk belajar dan tumbuh, tidak hanya melalui buku atau pelajaran formal. Jadi, tidak hanya soal aturan tapi juga melibatkan pendekatan yang lebih komunikatif dan penuh empati. Misalnya, saya sering berdiskusi dengan anak tentang ide-idenya setelah coding di rumah. Hal itu membuatnya lebih percaya diri saat memecahkan masalah dan mengembangkan kreativitasnya. Pendekatan seperti ini, walau sederhana, bisa mengubah cara pandang anak terhadap tantangan sehingga ia lebih mandiri dan berpikir logis dalam menghadapi berbagai situasi.