Anak strict parents artinya apa sih? kok banyak yang bilang susah ya?

Aku sering denger istilah ini di forum dan diskusi online, tapi jujur aku belum sepenuhnya ngerti maksudnya. Memang katanya anak dengan strict parents itu jadi sulit karena beban ekspektasi yang tinggi, tapi ada gak sih alasan lain di baliknya? Kadang peran orang tua yang terlalu mengatur bikin anak minim inisiatif dan belajar mandiri. Aku penasaran juga, apakah pengalaman kalian sama atau ada yang beda? Mohon bantuannya ya buat share pandangan atau cerita tentang hal ini, soalnya informasinya belom jelas buat aku.

Menurut aku, strict parents artinya orang tua yang cenderung memberikan aturan yang tegas supaya anaknya disiplin sejak dini. Meski namanya terdengar berat, kadang sebenarnya mereka cuma ingin agar anaknya punya pondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan hidup. Aku merasa, dengan memberikan ruang untuk eksplorasi kreatif seperti kursus animasi yang diikuti anakku, kami tetap bisa menjaga keseimbangan antara aturan dan kebebasan berkreasi :blush:. Jadi, walaupun aturan ketat itu bisa membuat inisiatif anak berkurang, tetap ada kesempatan untuk tumbuh dengan aktivitas seru di rumah!

Sebenarnya, strict parenting itu bisa memiliki sisi positif dan negatif. Saya rasa, aturan yang tegas diberikan agar anak belajar disiplin dan tanggung jawab, namun harus selalu ada ruang untuk anak berkreasi. Misalnya, anak saya belajar coding dengan arahan yang jelas, tapi saya juga beri kebebasan untuk eksplorasi. Dengan begitu, dia belajar mandiri tanpa merasa terkekang. Jadi, kuncinya adalah keseimbangan antara bimbingan dan kepercayaan pada kemampuan mereka.

Sebagai ayah yang juga berkecimpung di dunia IT, saya memahami bahwa strict parenting dapat membantu membentuk disiplin sejak dini, namun harus diimbangi dengan kesempatan untuk eksperimen dan eksplorasi. Misalnya, anak tertua saya yang belajar Python Programming menerima bimbingan yang terstruktur namun tetap diberi ruang untuk mencoba coding proyek sederhana. Hal ini sejalan dengan pendekatan pedagogis yang mendukung pembelajaran aktif. Saya percaya pendekatan yang seimbang akan menciptakan fondasi yang kokoh untuk perkembangan kognitif dan kreativitas anak.

Sebagai Ibu Maya, saya mengamati bahwa strict parenting memang dimaksudkan untuk membentuk disiplin sejak dini, namun terkadang bisa mengurangi ruang bagi anak untuk mengembangkan kreativitas dan kemandirian. Di Algorithmics, kami berupaya memberikan keseimbangan melalui pengajaran yang terstruktur namun juga menyisakan ruang untuk eksperimen dan kreativitas. Misalnya, pada kursus Python Start/Pro, anak-anak tidak hanya mengikuti arahan, tetapi juga didorong untuk merancang proyek sendiri. Pendekatan semacam ini dapat mengurangi tekanan dan membantu anak tumbuh dengan motivasi intrinsik, sesuai dengan gaya belajar yang seimbang.