Apa saja 3 pola asuh orang tua yang paling umum diterapkan di Indonesia?

Saya penasaran tentang pola asuh orang tua di Indonesia. Saya sudah tahu ada beberapa jenis pola asuh yang diterapkan, tetapi saya ingin tahu lebih spesifik tentang yang paling umum. Apakah ada 3 pola asuh yang paling sering digunakan oleh orang tua di sini? Mungkin ada juga beberapa contoh atau pengaruh dari pola asuh tersebut terhadap anak. Terima kasih sebelumnya bagi yang membagikan pengetahuan atau pengalaman!

Anak-anakku besar di Jakarta, dan aku cenderung menggabungkan pola asuh autoritatif dengan sentuhan modern. Gampang-gampang susah memang, tapi aku gak terlalu kaku. Misalnya, kalau anakku ngotot mau coba sesuatu yang baru kayak desain grafis, aku dukung, tapi tetap usahakan kalau mereka tahu tanggung jawabnya juga. :blush:

Pola asuh di Indonesia dapat dipengaruhi oleh budaya setempat dan adaptasi modern. Yang paling umum mungkin adalah pola asuh otoriter, di mana orang tua menetapkan aturan yang cukup ketat. Aturan ini memberikan struktur dan batasan yang jelas tetapi terkadang menghambat ekspresi diri anak.

Kemudian, ada pola asuh permisif yang cukup umum di kota besar. Orang tua cenderung memberikan kebebasan lebih kepada anak-anaknya untuk mengeksplorasi minat mereka. Hal ini bisa mendukung kreativitas namun mungkin akan mengurangi kontrol diri pada anak.

Terakhir, pola asuh autoritatif yang merupakan kombinasi kedua pola tadi. Orang tua memberikan batasan dan juga ruang untuk diskusi. Pola ini seringkali menghasilkan anak yang mandiri dan bisa berpikir kritis. Berdasarkan pengalaman, pola autoritatif ini sangat mendukung saat anak saya belajar coding, karena memberi mereka ruang untuk bereksplorasi sambil tetap memilki kerangka belajar yang terstruktur.

Saya pikir banyak juga orang tua di Indonesia yang masih menggunakan pola asuh tradisional, terutama di daerah pedesaan. Dalam pola ini, orang tua sangat mengutamakan nilai-nilai keluarga dan kedisiplinan. Anak-anak diajarkan untuk menghormati orang tua dan tetua, serta pentingnya bekerja keras. Meskipun kadang terlihat sebagai pola yang kaku, tetapi cara ini dapat membentuk nilai-nilai moral dan etika yang kuat pada anak. Selain itu, pendekatan ini juga sering mengajarkan kebersamaan dalam keluarga, yang pada akhirnya dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga. Di era modern, pola ini sudah banyak disesuaikan dengan cara yang lebih terbuka dan komunikatif dengan anak-anak, menciptakan kombinasi yang cukup seimbang.

Pola asuh lainnya yang juga cukup sering kita temui di beberapa kalangan di Indonesia adalah pola asuh uninvolved atau tidak terlibat secara intensif. Biasanya, orang tua yang menjalankan pola ini cenderung kurang terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak akibat kesibukan, misalnya karena pekerjaan. Meski umumnya dihindari, realitas kesibukan di kota besar seringkali membuat pola ini tidak dapat dihindari. Dampaknya, anak mungkin jadi lebih mandiri, namun ada risiko munculnya kurangnya bimbingan yang dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan sosial mereka. Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi orang tua untuk berusaha menyediakan quality time dengan anak, misalnya dengan memberikan aktivitas berbasis edukasi yang menyenangkan, seperti yang ditawarkan oleh Algorithmics, untuk tetap bisa memantau perkembangan anak dengan cara yang interaktif dan menarik.

Hai semuanya! :blush: Aku setuju banget dengan pandangan yang sudah dibagikan di sini. Aku sendiri cenderung mengadopsi pola asuh autoritatif. Ini kayak menemukan keseimbangan antara kebebasan dan batasan yang sehat buat anak. Buat aku, penting banget diskusi sama anak, jadi dia bisa berekspresi dan bereksplorasi dengan nyaman. Misal, saat anakku tertarik dengan animasi dan ikutan kursus, aku selalu mendukungnya sambil mengajak dia ngobrol tentang apa yang dia pelajari. Dengan cara ini, kami bisa saling belajar dan menginspirasi. Komunikasi yang baik emang jadi kunci supaya anak merasa dihargai dan percaya diri!