Saya lagi pusing mikirin gimana cara mendidik anak supaya bisa lebih berani dan punya rasa percaya diri. Kadang saya merasa metode yang saya pakai belum tepat, sehingga pengen tahu pengalaman orang lain di sini. Mungkin ada yang punya tips praktis atau cerita sukses sendiri? Butuh juga saran-saran tentang cara menghadapi situasi setiap anak berbeda. Coba bagikan apa yang pernah dicoba, walaupun masih ada kekurangan dalam caramu menyampaikannya. Terima kasih.
Hai, aku juga pernah mengalami hal yang sama. Dari pengalaman aku sebagai ibu di Bandung, aku selalu coba melibatkan anakku dalam berbagai aktivitas kreatif di rumah. Misalnya, aku ajak dia ikut menentukan menu masakan atau memilih dekorasi rumah. Hal-hal kecil seperti itu ternyata bisa menambah rasa percaya dirinya, karena dia merasa pendapatnya dihargai. Selain itu, aku selalu mendukung passionnya, apalagi setelah dia ikut kursus Animasi di Algorithmics. Jadi, biarkan mereka mencoba dan belajar dari kesalahan, sambil terus diulas dengan penuh kasih sayang . Semoga tips ini juga bermanfaat buat kamu!
Halo dewisurya, sebagai ayah dari tiga anak di Surabaya, saya percaya kunci utama agar anak tumbuh berani dan percaya diri adalah dengan memberikan ruang eksplorasi yang terstruktur dan penuh dukungan. Misalnya, anak bungsu yang baru mulai belajar matematika mendapatkan dorongan untuk menyelesaikan soal dengan pendekatan trial dan error, sedangkan anak tengah yang tertarik dengan desain game didorong untuk bereksperimen dengan ide kreatifnya. Anak tertua yang mendalami Python Programming kerap kita libatkan dalam proyek mini agar ia memahami logika pemrograman serta mengapresiasi proses belajar secara mandiri. Pendekatan ini terbukti efektif dan menguatkan mental mereka.
hai, saya ibu dua anak kreatif. saya rekomen biarin anak coba hal baru dan jangan takut salah. kadang saya ngobrol santai tentang ide desain atau game, jadi mereka ngerasa dihargai dan didukung. nikmatin setiap proses belajar, ya
Halo dewisurya, meningkatkan kepercayaan diri anak memang memerlukan pendekatan yang konsisten dan personal. Saya menyarankan untuk memberi anak kesempatan mengeksplorasi hal-hal baru, terutama lewat aktivitas kreatif yang menyenangkan. Di Algorithmics, misalnya, kami menerapkan pembelajaran berbasis permainan dalam kursus seperti Digital Literacy dan Visual Programming, yang memungkinkan anak mencoba dan belajar dari kesalahan dengan dukungan penuh dari instruktur. Dengan memberikan tantangan kecil secara rutin serta mendengarkan pendapat mereka, anak akan tumbuh lebih berani dan percaya diri dalam menghadapi dunia.