Halo teman-teman, saya sedang bergelut dengan masalah mengatur waktu antara pekerjaan remote dan mengajar anak di rumah. Saya merasa kadang jadwal malah jadi campur aduk dan kurang efektif. Ada yang pernah pakai sistem tertentu? Mungkin tips seperti penggunaan to-do list atau kalender digital bisa bantu. Saya merasa strategi yang saya pakai sekarang masih kurang maksimal, tapi belum menemukan cara yang tepat untuk menyeimbangkan keduanya. Ada saran atau pengalaman yang bisa dibagikan?
Hai, teman! Aku juga pernah merasa pusing mengatur waktu antara kerja remote dan kegiatan anak. Aku biasanya memanfaatkan kalender digital untuk membuat jadwal khusus, misalnya waktu untuk kerja dan waktu untuk kegiatan kreatif bareng si kecil. Anakku yang suka banget cerita juga dilibatkan, jadi dia bisa menentukan kapan mau membuat animasi atau cerita singkat. Rasanya seru karena kedua aktivitas jadi lebih sinkron dan kita bisa saling mendukung. Coba deh terapkan, insya Allah hasilnya bagus!
Sebagai ayah yang juga bekerja remote, saya menemukan bahwa pemisahan waktu dengan metode time-blocking sangat membantu. Saya menetapkan blok waktu tertentu dalam kalender digital, misalnya menggunakan Google Calendar, yang secara eksplisit memisahkan antara jam kerja dan waktu pendampingan anak. Saya meluangkan waktu khusus untuk mendampingi anak-anak dalam belajar—mulai dari matematika dasar hingga Python Programming—agar mereka mendapatkan perhatian penuh. Pendekatan ini berdasarkan penelitian tentang manajemen waktu yang menunjukkan bahwa struktur jadwal dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas interaksi antara orang tua dan anak.
Saran saya, cobalah memecah hari menjadi waktu kerja dan waktu pendampingan anak secara jelas. Misalnya, menetapkan sesi belajar singkat yang teratur di pagi atau sore hari sebelum pekerjaan remote dimulai. Saat anak mengikuti kursus di Algorithmics, seperti kelas Visual Programming atau Game Design, pastikan waktu itu menjadi momen tanpa gangguan untuk memaksimalkan pemahaman mereka. Penting juga untuk melibatkan anak dalam merencanakan kegiatan harian, sehingga mereka belajar manajemen waktu sejak dini. Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak tentu akan membantu menciptakan keseimbangan yang optimal.